Mario Si Penyusup Roda Pesawat
Penyusup roda pesawat Garuda
Indonesia, Mario Steven Ambarita akan menjalani serangkaian tes kejiwaan di
Polda Riau, Selasa, 21 April 2015.
Mario yang sempat membuat
heboh dunia penerbangan itu berhasil ditemukan setelah sempat kabur dari rumah
orang tuanya di Rokan Hilir, Riau, pada Jumat, 17 April 2015 lalu.
Mario ditemukan di sekitar Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, 19 April 2015 oleh petugas keamanan bandara. Mario langsung dibawa ke kantor bandara untuk diinterogasi dan dipulangkan ke Pekanbaru. Setelah mendapat laporan dari orangtuanya bahwa Mario kabur dari rumah pada Jumat pekan lalu, tim PPNS dari Jakarta langsung mengontak seluruh bandara yang merupakan otoritas Angkasa Pura II, untuk mewaspadai adanya penyusupan seperti yang pernah Mario lakukan sebelumnya. Setelah berhasil ditemukan petugas bandara, Mario sama sekali tidak mengindikasikan akan kembali melakukan penyusupan ke roda pesawat seperti sebelumnya. Namun ketika ada seorang laki-laki berada di area terminal mirip Mario, lalu dikonfimasi fotonya melalui internet langsung diamankan. Dari hasil interogasi otoritas bandara, Nasir menambahkan, pemuda 21 tahun itu mengaku sangat menyesal atas perbuatannya yang bisa merugikan orang lain. Mario berjanji tidak akan mengulangi berbuatannya.
Mario ditemukan di sekitar Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, 19 April 2015 oleh petugas keamanan bandara. Mario langsung dibawa ke kantor bandara untuk diinterogasi dan dipulangkan ke Pekanbaru. Setelah mendapat laporan dari orangtuanya bahwa Mario kabur dari rumah pada Jumat pekan lalu, tim PPNS dari Jakarta langsung mengontak seluruh bandara yang merupakan otoritas Angkasa Pura II, untuk mewaspadai adanya penyusupan seperti yang pernah Mario lakukan sebelumnya. Setelah berhasil ditemukan petugas bandara, Mario sama sekali tidak mengindikasikan akan kembali melakukan penyusupan ke roda pesawat seperti sebelumnya. Namun ketika ada seorang laki-laki berada di area terminal mirip Mario, lalu dikonfimasi fotonya melalui internet langsung diamankan. Dari hasil interogasi otoritas bandara, Nasir menambahkan, pemuda 21 tahun itu mengaku sangat menyesal atas perbuatannya yang bisa merugikan orang lain. Mario berjanji tidak akan mengulangi berbuatannya.
“ Ternyata dulu yang
bersangkutan lahir di Jakarta dan besar di Pekanbaru. Selama 21 tahun besar di
Pekanbaru, dia punya keinginan sangat besar untuk ke Jakarta.”
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar